Sabtu, 30 Agustus 2008

tirai hati yang terkoyak

Waktu berjalan dalam takdir hidupku, persimpangan jalan yang pernah kulalui melumat habis nafasku, melempar jauh asaku, aku tak bisa mengganti dirimu dengan dirinya, sejuta bayangan tentangmu melintas hari hariku yang letih pilu, kucoba singkirkan harum nafas tubuhmu, semakin kuhindari makin mengalir deras direlung kalbu. Dalam benakku seakan masih terdengar tutur katamu sambil menarik nafas dalam dalam tentang cinta yang tak berujung, selalu kau berujar, biar alam yang mengatur, biar alam yang menjadi saksi tentang kita, sayang, adilkah segalanya berakhir tanpa pernah aku paham, mengapa dan mengapa, jika sebelumnya masih dengan canda dan tawa bahagia kau berkata kata saat menghubungiku lewat handphone, setelah hari itu yang ada hanya kebisuan dan diam berkepanjangan, yang ada hanya diam dan diam.,,,,,,,